KPU Provinsi Papua Barat Daya, resmi menetapkan nomor urut 5 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, untuk bertarung dalam Pilkada 27 November 2024. Penetapan nomor urut tersebut dirangkaikan dengan pelaksanaan deklarasi Pilkada damai yang digelar di Aula Lambert Jitmau, Kota Sorong, Senin (23/09/2024).

Adapun 5 Paslon yang ditetapkan KPU sesuai nomor urut yakni nomor urut 1 Paslon Abdul Faris Umlati – Petrus Kasihiw, Nomor urut 2 Paslon Gabriel Asem – Lukman Wugaje, Nomor urut 3 Paslon Elisa Kambu – Ahmad Nausrauw, Nomor Urut 4 Paslon Yoppye Wayangkau – Ibrahim Wugaje dan Nomor urut 5 Paslon Bernard Sagrim – Sirajudin Bauw.

Nomor urut Paslon yang baru saja ditetapkan oleh KPU selain untuk keperluan administrasi Kepemiluan, juga sekaligus sebagai identitas setiap Paslon untuk dikenal lebih luas di masyarakat. Dengan adanya nomor urut tentu dapat meringkas kompleksitas sosialisasi, tanpa harus menyebut nama dan gelar yang mungkin cukup sulit diingat oleh calon pemilih.

Masing-masing kandidat tentu mempunyai filosofi tersendiri terkait nomor urut yang didapat. Sama halnya dengan Paslon nomor urut 2, Gabriel Asem, SE.,M.Si dan Lukman Wugaje, SH atau yang dikenal dengan sebutan Paslon GAUL. Keduanya, sepaham bahwa nomor urut dua merupakan angka yang sangat spesial yang diamini sebagai jawaban Tuhan atas doa yang selama ini dipanjatkan.

Adapun Cawagub Lukman Wugaje, memaknai angka 2 tersebut seperti sebuah “kode alam” yang menjadi jalan bagi GAUL meraih kemenangan di 27 November mendatang. Pertama, Cawagub Lukman melihatnya sejak ia dipercaya mencabut nomor urut antrian yang mana nomor yang berhasil ia dapatkan yakni nomor urut 4.

Lalu saat pencabutan nomor urut Paslon ia kembali diberi kepercayaan oleh Cagub Gabriel Asem untuk mencabutnya dan didapatkan nomor urut 2. Angka 2 dan 4 ini menurutnya sangat spesial karena sesuai dengan tahun pelaksanaan Pilkada kali ini, yakni tahun 2024, yang ia maknai sebagai tahun berkat dan tahun kemenangan bagi Paslon GAUL.

Selain itu, ia juga memaknai angka 2 sebagai angka yang adil, yang merepresentasikan keduanya sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur, tetapi juga keadilan dan kesetaraan bagi semua masyarakat di Papua Barat Daya tentunya.

Hal senada juga disebutkan oleh Calon Gubernur Gabriel Asem, SE.M.Si yang memaknai angka 2 dalam bentuk salam 2 jari atau yang dikenal dengan salam damai. Gabriel meyakini angka 2 merupakan cerminan kedamaian hati dirinya bersama Cawagub Lukman Wugaje, yang tentu pesan-pesan damai itu akan disebarkan sehingga bisa dirasakan oleh semua masyarakat yang ada di Papua Barat ini.

“Senada dengan sambutan kami saat deklarasi damai bersama KPU tadi, bahwa kami akan menjadi duta damai, yang akan menjalani semua proses ini dengan damai, sehingga kelak saat pesta demokrasi ini selesai kita akan kembali hidup rukun dan damai sebagai sebuah keluarga besar masyarakat Papua Barat Daya,” ujar Gabriel, dihadapan para pendukungnya yang berkumpul di kediamannya di Kota Sorong sesaat usai kembali dari KPU mengikuti acara pencabutan nomor urut.

Selain itu, Gabriel menyebut angka 2 merujuk pada sila kedua Pancasila yang berbunyi “kemanusiaan yang adil dan beradab”. Menurutnya hal ini sejalan dengan semangat dasar dirinya maju sebagai calon gubernur untuk bagimana membawa keadilan bagi semua masyarakat. Ia ingin menjadi pelayan yang tidak membeda-bedakan masyarakat hanya karena golongan, bahasa, warna kulit apalagi kelompok dan suku.

“Ini sudah kami buktikan di Kabupaten Tambrauw, 10 tahun kami memimpin tidak ada perbedaan sama sekali, orang asli Papua, pendatang, masyarakat kecil hingga elit kami layani dengan baik dan adil. Itulah kenapa selama kami memimpin, Tambrauw jadi daerah yang sangat aman dan damai. Inilah yang nanti kami bawa ke Papua Barat Daya, bahwa dalam keberagaman ini kita rajut kebersamaan untuk kita sama-sama melangkah maju demi Papua Barat Daya yang adil, sejahtera dan damai tentunya,” sebut Gabriel.

Memaknai salam dua jari sebagai simbol kedamaian, Gabriel pun berpesan kepada semua tim, relawan, simpatisan maupun para pendukung untuk terus menebarkan panji-panji kedamaian dimanapun berada. Saat bersosialiasi atau berkampanye lakukan dengan damai, tanpa harus mendiskreditkan atau menghina kandidat atau pendukung lain. GAUL harus bisa menjadi simbol kedamaian bagi Pilkada maupun perjalanan provinsi ini kedepannya.

“Mari kita lalui semua proses ini dengan aman dan damai agar Pilkada Papua Barat Daya tahun 2024 ini sukses. Akhirnya salam dua jari, salam damai dari kami untuk semua masyarakat Papua Barat Daya tercinta dimanapun kalian berada,” tutup Gabriel.

Untuk diketahui, Gabriel Asem merupakan mantan bupati Kabupaten Tambrauw 2 periode yang menjabat antara tahun 2011-2016 (periode I) dan 2017-2022 (periode II). Ia menjadi bupati devenitif pertama usai Kabupaten Tambrauw dimekarkan dari Kabupaten Sorong sesuai amanat UU Nomor 56 Tahun 2008.

Gabriel dikenal sebagai bapak pembangunan karena menjadi peletak dasar pembangunan di Kabupaten Tambrauw. Ia juga dikenal sebagai pemimpin konservasi karena aktif menjaga dan menyuarakan isu kearifan lokal, budaya dan alam Tambrauw. Belakangan ia juga disebut-sebut sebagai bapak pluralisme, karena saat memimpin tidak perna membeda-bedakan suku, agama, ras dan golongan.

Sementara Lukman Wugaje sendiri merupakan putra asli Sorong Selatan dari suku Imekko, yang lahir di Negeri Besar pada 13 Maret 1967. Lukman merupakan seorang guru sekaligus tokoh agama islam di Sorong Selatan, bahkan Papua Barat Daya pada umumnya.

Saat ini Lukman mengemban banyak tugas di bidang keagamaan, diantaranya masih berstatus aktif sebagai ketua MUI Sorsel, aktif sebagai sekretaris pimpinan daerah muhammadyah Sorsel, ketua pimpinan muhammadyah Sorsel, pengurus FKUB Sorsel, juga aktif sebagai hakim adat dalam susunan organisasi LMA Tehit.

Lukman juga perna menjadi ketua HMI MPO, pengurus PHBI Sorsel, pengurus LPTQ Sorsel, pemrakarsa dan pendiri yayasan pendidikan islam (YAPIS) Sorsel, hingga wakil sekretaris DPD KNPI Sorsel. Kehadiran Lukman sebagai seorang guru juga tentu akan membawa angin segar bagi para pahlawan tanpa tanda jasa di seantero Papua Barat Daya.

Sumber : https://detikpapua.net/index.php/2024/09/23/salam-dua-jari-salam-damai-dari-gaul-untuk-papua-barat-daya/